Mengenal satwa langka
Kegiatan ini dimulai dengan percakapan tentang hewan-hewan yang sudah anak-anak kenal. Mereka menyebutkan satu per satu apa yang mereka ketahui, dan menceritakan juga apakah mereka punya hewan tersebut, di mana pernah melihatnya, apakah mereka menyukainya, mengapa takut, dsb. Juga, hewan-hewan yang mereka cuma pernah dengar, atau pernah lihat dari televisi atau gambar di buku-buku. Hewan-hewan apa yang sudah jarang dilihat. Karena mereka masih anak-anak kecil yang berusia lebih muda dari 8 tahun, maka referensi mereka pun terbatas. Maka, mengenalkan hewan-hewan lain dari luar lingkungan mereka pun penting, dengan menunjukkan gambarnya, di mana mereka hidup, dan apakah hewan-hewan itu masih mudah ditemukan. Satwa di lingkungan terdekat mereka pun banyak yang semakin jarang ditemukan, mereka menyebutkan satu per satu: capung, kupu-kupu, kaki seribu, dsb. Benar, bila lingkungan hidup tidak kita jaga dengan baik, maka hewan-hewan itu lama kelamaan punah. Mereka tidak bisa menemukan makanan, mati, dan tidak lagi bisa berkembang biak. Kita bisa mencontohkan secara sederhana, apa akibatnya bagi ekosistem alam. Kemudian, kita mengajak mereka menggambarkan apa yang kita kenal dari hewan-hewan tersebut. Tidak masalah apakah gambar mereka bagus atau jelek. Semua gambar adalah hasil persepsi, dan dimaksudkan untuk membuat mereka berani berekspresi. Semua gambar bersifat unik dan harus diapresiasi. Menceritakan apa yang mereka gambar, adalah latihan berkomunikasi. Berani bercerita, berani berbagi kisah, juga menyimak cerita teman lain dengan baik.